Arti Sahabat  

Diposting oleh Andriani


Sahabat
. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya menyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

buat Anda merasa utuh.
Dengan sahabat lama, Anda bisa mengingat masa muda tanpa mencoba mencarinya kembali.
Sahabat adalah bagian terbaik dari diri kita sendiri.

(kutipan buku HAL-HAL MENAKJUBKAN PADA SAHABAT [The Wonder of Friends] karya Phyllis Hobe)

Buku ini hadiah dari seseorang yang pernah berusaha jadi sahabatku. Selalu menolongku menemukan definisi yang sederhana tentang sahabat. Semoga “seseorang” ini baik2 saja sekarang, ntah dimana dia…

0 komentar mpaikan kalimat sendu yang tak terlupakan..

“Aku bahagia disini, tapi tidak di tempatku…” Si pemilik kuping yang selalu dibisikinya, menoleh terperangah.

Hatinya berbicara untuk menahan gemuruh.” Dia cantik, tapi bukan milikku.. jangan!”

Wajah bermata tajam sedang dalam luka lara, mengalihkan pandangan pada riuh dan keramahan sobat-sobatnya. Masih dalam jalur pandangan kewajaran.. tidak ingin membersihkan masalah dengan masalah baru…

Ia sadar.. ia hanya ingin sandarkan sedikit kepalanya pada pundak pemilik kuping bijak..

“Dimatamu itu banyak bulir-bulir yang siap untuk terjatuh, jika kau ingin tumpahkan di pundakku… tumpahkan saja, mari kita bicara dan merentangkan benang-benang kehidupanmu yang telah kusut ini…”

Si wajah bermata tajam masih terisak di pundak si pemilik kuping, tidak ada satu kata lagi yang sempat keluar… ia terus tersedu.. terisak-isak.. pasti ini cukup berat untuknya..

Pundak si kuping bijak.. benar-benar basah oleh tetesan air mata kesunyiannya. Di angkatnya muka si wajah bermata tajam itu, di pandangnya lekat-lekat… “Coba kulihat matamu… oh, sudah mulai berkurang resahmu, tapi belum selesai masalahmu.. “

“Aku tidak bisa dan tidak mungkin bisa .. salah jika kau bersandar di pundakku..” si pundak bijak tidak ingin dirinya menjadi pahlawan.

“Bila saja benang kusut itu aku penyebabnya, mungkin aku bisa” kuping bijak bicara dengan kesungguhanya

“Maksudmu..?” si wajah bermata tajam terperangah..

“Sebagai teman ..aku ingin menemanimu..kapanpun…, tapi coba kau lihat, air mata sudah tumpah tapi hatimu belum juga terlepas dari cengkraman nestapa.., kau mengerti artinya?” si pundak bijak menatap tajam wajah perempuan itu

Semakin di tatap, wajah bermata tajam itu terus menundukkan kepalanya. Ia tak sanggup lagi berkata-kata, hatinya sedang dalam kerisauan yang dalam..

“Aku sudah mulai mengerti arah pembicaraanmu, teman…” Wajahnya mulai diangkat perlahan… pandangannya menerawang jauh menembus hijau dedauan.
Tangan mereka saling bergengam, menguatkan hati masing-masing..

“Terimakasih, kau telah menemaniku.. beberapa saat ini. Aku makin yakin, untuk membersihkan istanaku, maka aku yang harus menjalaninya…” genggaman yang makin memberkan energi… tidak hangat karena bukan nafsu yang bicara.. kuat karena ingin saling menguatkan…

“Ada yang selalu menantimu, diistana indahmu… kembalilah. Jika semuanya telah membaik, itu karena Tuhan melihat keinginanmu dan aku orang yang selalu ingin melihat hidupmu bahagia bersama orang yang mencintaimu…” si pundak bijak meyakinkan sahabat jiwanya.

Sekilas ada suatu keanehan dalam alurnya, tapi hidup akan selau bertemu keanehan. Dan semua harus dapat di sikapi dengan benar, setelah ada penglihatan salah diantaranya…

This entry was posted on 06.56 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar